Mengenai Saya

Foto saya
EAGLE SMART adalah wadah untuk Para Mitra K-LINK Indonesia yang berada di Grup Jaringan CA. Agus Harjanto. Blog ini sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan kemampuan diri agar termotivasi untuk mencapai Peringkat bergengsi di K-link, minimal Crown Ambbasador, ELC. Jika Anda berminat begabung bersama kami silahkan tinggalkan pesan, No HP, Alamat Anda. Nanti Mitra kami yang dekat dengan wilayah Anda, akan segera menghubungi Anda. Terima Kasih, sudah berkunjung ke Blog kami.

Senin, Desember 04, 2017

BENARKAH GENERASI MILENIAL AKAN MENJADI GELANDANGAN pada TAHUN 2020?

KENAPA 95% GENERASI MILENIAL akan memjadi HOMELESS MILLENIALS pada TAHUN 2020?

Homeless Millenials, sebuah julukan muram yang kelak mungkin ditabalkan pada anak-anak muda yang lahir antara 1982 – 1995.
Homeless millenials artinya adalah barisan anak muda (yang lahir antara 1982 – 1995) yang tak sanggup membeli rumah sendiri, mungkin karena :
- Naik Gaji kecil dan lambat.
- Harga rumah makin melangit.

Impian memiliki rumah berubah menjadi fatamorgana bagi GenerasiMilenialZamanNOW.

Survei yang dilakukan situs jual beli Rumah123 menyebut, 3 tahun dari sekarang hanya 5% generasi milenial yang akan sanggup membeli rumah sendiri. Sisanya 95% akan tinggal rumah sewa, numpang atau kost-kost an.
Dalam Global Property Industry, dikenal adanya istilah House Price to Annual Income Ratio (Rasio Harga Rumah dibanding Penghasilan Tahunan Anda).
Menurut Global Property Standard, rasio yang ideal adalah maksimal 3 X.
Contoh :
Penghasilan tahunan Anda (gaji selama 12 bulan + THR + bonus jika ada) adalah Rp 200 juta. Maka maksimal harga rumah yang boleh dibeli adalah Rp 600 juta.
Kita lihat di tanah air sekarang. Harga rumah ukuran 70M2 di Sumarecon Bekasi sudah tembus Rp 1,1 milyar. Atau Kita ambil harga rumah yang lebih murah, misalnya kota Medan. Rumah 2 Lt dengan ukuran yang sama sekitar Rp 600 jutaan.
Artinya untuk meraih Rasio Ideal 3X Annual Income, untuk beli rumah dengan harga Rp 600 juta, minimal penghasilan tahunan adalah Rp 200 juta (atau sekitar Rp 16 juta per bulan).
Pertanyaannya :
Seberapa banyak Generasi Milenial Indonesia yang bergaji diatas Rp 200 juta per tahun?
Menurut survei Rumah123 : hanya 4% saja. Wow... kecil sekali angkanya.

Jadi mayoritas Generasi Milenial di Jakarta (dan mungkin kota besar lainnya) sebenarnya tidak memiliki gaji yang mewah atau pas-pasan, kontras dengan gaya hidup (life style), smartphone canggih, cafe dan traveling kemana-mana untuk punya foto Instagram yang cantik. Alamakkkk.

Oke, misalnya generasi Milenial yang tadinya fokus ke life style sekarang sadar dan mulai merencana ingin beli rumah dengan harga Rp 600 jutaan.
Maka hitungannya :
DP 15% = Rp 90 juta.
Pinjaman Rp 510 juta diangsur selama 15 thn.
Cicilan = Rp 6 jutaan per bulan. Besar juga.
Sesuai prinsip Ilmu Personal Finance, cicilan hutang hanya boleh maksimal 30% dari total penghasilan.
Jika cicilan Rp 6 juta/bulan, maka gaji bulanan harus diatas Rp 18 juta.
(Belum lagi kebutuhan beli mobil)
Pertanyaannya : berapa persen generasi milenial di Indonesia yang gajinya sudah diatas Rp 18 juta per bulan? Sedikit.

Itulah dasar kajian kenapa mayoritas Generasi Milenial Indonesia akan menjadi Homeless Millenials yang tak punya rumah sendiri.

Bagaimana keluar dari jebakan Homeless Millenials?
Ada 2 SOLUSI
1 : RICH PARENT SUPPORT
Beruntunglah Generasi Milenial yang memiliki orang tua yang relatif kaya.
Jika orang tua Generasi Milenial lumayan tajir, maka mereka bisa saja membelikan rumah kepada anak-anaknya.
Prinsip orang kaya Zaman Lama : punya rumah atau tanah minimal sama jumlahnya dengan jumlah anak.
Saya suka dengan prinsip itu, dan terus terang ingin menirunya. Jadi kalau kita sudah berkeluarga dan punya anak 3, maka minimal kita harus punya 3 rumah (diluar rumah utama yang kita tempati). Mantap.
Jika Cukup banyak orang tua JamanNow yang bisa melakukan hal diatas, maka berkuranglah HomelessGeneration ZamanNow
Yang tragis : ayahnya makmur dan sanggup membelikan rumah. Namun Life Style Generasi Milenial membutuhkan biaya tinggi tidak dibarengi penghasilan yang memadai. Alhasil rumah warisan akhirnya terjual untuk mengatasi biaya hidup. Suram deh.
Memberi rumah ke anak, harus diimbangi dengan didikan yg membuat anak-anaknya punya tekad berjuang lebih keras dari orangtuanya.
2 : MULTIPLY YOUR INCOME
Solusi kedua adalah Menaikkan income bukan hanya 10% tapi minimal 50% per tahun. (Sebab kenaikan harga rumah sekitar 15 s/d 20% per tahun).
Konsep menghemat sudah lama terbukti tidak banyak membantu.
(Sejumlah Financial Planner hanya memberikan advice menekan pengeluaran dan Menabung?).
Pertanyaannya, berapa banyak yang bisa dihemat per bulan? 1 jutaan.
Apa saja yang dikorbankan dalam penghematan 1 – 2 juta per bulan?

Pilihan mana yang lebih baik menurut anda?
1. Will Power terserap habis untuk mikir cara berhemat 1 - 2 juta per bulan.
2. Menggunakan energi Will Power untuk menaikan income.
Setuju...Pilihan Nomor 2.
Jangan pernah hanya mengandalkan income dari SATU sumber saja.
Akhir kata, homeless millenials adalah sebuah fenomena kelam yang bakal mengancam dunia.
Saya yakin anda pasti berhasil mematahkan Fenomena HomelessMillenials.
Make your decision and Massive Actions to MULTIPLY YOUR INCOME.
Sebab hanya dengan ini, Anda akan bisa beli rumah seharga Rp 3 milyar pada tahun 2020 nanti.

(Dari berbagai sumber)

Baca Juga:
#Masadepangemilang
#EagleSmart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar