Yanto berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Sejak kecil putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Bonari dan Siti Ngaisah ini memiliki cita-cita berpendidikan tinggi. Meski hanya mampu bersekolah hingga $D, ia tidak putus harapan. Menjadi buruh ia lakoni untuk mendapat uang biaya sekolah. “Alhamdulillah saya bisa sekolah sampai SMP dan dapat beasiswa,” kenangnya.
Yanto kembali mendapat beasiswa saat SMK dan merantau ke Kediri. Tahun 1998 ia hijrah ke Batam, diterima perusahaan asing sebagai staf HR&GA Departemen selama 7 tahun. la melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi di Batam. Setelah lulus diterima di perusahaan pengeboran minyak lepas pantai dengan penghasilan belasan kali lipat lebih besar.
Di tahun
2008, la dikenalkan bisnis K-Link oleh teman lamanya, SM. Juwariyah yang langsung mengenalkan pada CA. Agus Harjanto dan CM.
HM. Andri. Akhir tahun 2009, Yanto mulai belajar dan mencari keyakinan. “Saya pernah mengikuti perusahaan sejenis tapi hasilnya mengecewakan karena perusahaannya tidak konsisten. Saya pergi ke Jakarta untuk bertemu CA.
Go Wendra dan SCA. Budianto Nugroho. Dari sana keyakinan saya muncul untuk serius menjalankan bisnis Kiink,“ tutur Yanto.
September 2011 pada suatu acara RTE, Ayah tiga anak ini berjumpa dengan RCA.
Erwin. “Alhamdulillah saya semakin mantap,” ujar Yanto yang break Crown
Ambassador pada Januari
2013. “Alhamdulillah ini kami dapatkan berkat team work upline, downline, juga management K-Link
Indonesia.”
“Saya bersyukur Allah
SWT memberikan lebih dari apa yang saya bayangkan. Terima kasih kepada orang tua, mertua, istri, anak-anak, serta semua mitra K-Link. Jazakallah, semoga selalu menyemangati kami dalam membantu semua orang meraih sukses.”
